Minggu, 21 Februari 2021

Rangkuman Materi Akidah Akhlak Kelas 6 semester 2

 Mengenal Allah Melalui Asmaul Husna

1. Al-Wahid

     Kata Al-Wâhid adalah salah satu dari nama-nama yang baik yang dimiliki Allah Swt yang berarti Maha Tunggal. Allah Swt yang Maha tunggal Zat-Nya, tidak terdiri dari sesuatu yang terbagi-bagi. Allah Swt adalah satu dalam perbuatan dan namaNya. Tidak memiliki sekutu dan tidak ada yang menyamai-Nya. 

     Al-Wahid adalah pengakuan hamba kepada Allah Swt bahwa siap menjadikan Allah Swt sebagai Tuhan yang Esa tanpa ada Tuhan lain sebagai tandingan, inilah yang dijelaskan oleh Allah Swt kepada orang-orang ahli kitab agar jangan menjadikan manusia bahkan seorang nabipun sebagai Tuhan apalagi sebagai anak tuhan karena Allah Swt adalah Esa, tidak ada sekutu baginya

2. Al-Ahad

     Al Ahad adalah salah satu asmaul husna atau nama-nama Allah Swt yang indah yang berati Allah Maha Esa, artinya bahwa tidak ada tuhan dan sesembahan yang pantas disembah selain Allah Swt. Ini merupakan inti dari ajaran Islam yang mengajak kepada Tauhid. 

     Allah Swt ahad atas sifat-Nya, hanya Dia saja yang mempunyai kesempurnaan sifat, walaupun makhluknya diberi sifat yang sama penyebutannya dengan sifat Allah Swt maka sifat makhluk tadi tidaklah sama dengan sifat Allah Swt. Allah Swt ahad atas pekerjaan-Nya adalah hanya Allah Swt saja yang mampu berbuat demikian menurut kehendak-Nya. Walaupun pekerjaan makhluk-Nya sama penyebutannya dengan pekerjaan Allah Swt tapi tidaklah sama kemampuan dan kualitas yang dihasilkan-Nya. 

     Di al-Qur’an, nama Allah Swt al-Ahad hanya bisa kita jumpai pada stu surat yaitu surat al-Ikhlas ayat pertama, Dialah Allah Swt, Yang Maha Esa. Yakni kemaha esaan itu hanya terbatas pada Allah Swt. Dialah Yang Maha Esa, Yang tersendiri dengan kesempurnaan. 

     Karena keesaan Allah Swt inilah yang membuat para nabi dan penyeru kebenaran dimusuhi oleh semua penyembah berhala dan penganut kemusyrikan, mereka mengakui bahwa Allah Swt sebagai Tuhan tapi bukan satu-satunya, masih ada Tuhan lain yang ditaati aturannya, diberikan sesajian, disembah dengan segenap pengabdian. Sehingga keesaan Allah Swt dicemari dengan kemusyrikan dan kemunafikan.

     Sebagai seorang muslim, kita wajib mengakui dengan yakin dan tanpa keraguan dengan keimanan yang kokoh, pengucapan melalui lisan dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari bahwa Allah Swt itu ahad atau esa, hal ini dibuktikan oleh para nabi dan para rasul pada masa dahulu, sebagaimana ketika Nabi Muhammad Saw ditawari oleh orang kafir Quraisy untuk sama-sama menyembah Allah Swt satu minggu dan minggu berikutnya sama-sama pula menyembah berhala, hal ini ditolak oleh Nabi karena sama saja dengan menganggap adanya Tuhan lain selain Allah Swt. 

     Bilal bin Rabah, keimanan dan Ketauhidan yang dimilikinya menyebabkan Ia mempunyai keberanian yang luar biasa, siksaan dari majikannya tidak mampu memenjarakan hatinya, dengan lantang Ia ucapkan “ahad,, ahad,, ahad,,” hal ini merupakan keteladanan bagi kita bahwa dalam kondisi apapun dan dalam keadaan bagaimanapun sulitnya maka Allah Swt yang Esa adalah tetap sebagai Tuhan kita. 

     Dua nama Allah Azza wa Jalla yaitu al-Wahid dan al-Ahad adalah sama-sama menunjukkan ke-Esaan-Nya. Maksudnya hanya Allah Swt yang memiliki sifat mulia, agung, besar dan bagus. Tidak ada dzat yang mirip dengan dzat-Nya dan tidak ada sifat yang menyerupai sifat-Nya. Tidak ada sekutu dan pembantu dalam perbuatan-perbuatanNya. Allah Swt satu-satunya sesembahan yang berhak untuk diibadahi, tidak boleh dipersekutukan dalam hal apapun. Dialah Allah Swt, dzat yang agung sifat-Nya, sehingga hanya Allah Swt yang layak untuk menyandang segala kesempurnaan. 

3. As-Shomad

     As-shomad memiliki arti Yang maha sempurna bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Penguasa yang Maha Sempuran dan bergantung segala sesuatu kepada-Nya.

     Kata as-shomad dalam ayat di atas memiliki arti bahwa Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu yakni yang dituju dalam seluruh kebutuhan. Kepada-Nya kita meminta apa yang kita perlukan dan kepada-Nya kita bergantung pada apa yang kita inginkan, karena Dia Maha Sempurna dalam sifat-sifat-Nya, Maha Mengetahui Yang sempurna ilmu-Nya, Maha Penyantun yang sempurna Santun-Nya, Maha Penyayang yang sempurna rahmat-Nya, yang meliputi segala sesuatu dan seperti itulah seluruh sifat-sifat-Nya. 

     Dia yang menjadi tumpuan harapan semua makhluk, semua kebutuhan hanya Allah Swt yang mampu memberinya, tanpa bantuan-Nya tanpa keterlibatn-Nya maka tidak ada sesuatu yang akan terwujud. Ada dua hal yang membuat agar Allah Swt menolong dan membantu kita: 

1. Allah Swt telah menetepakan bahwa untuk meraih pertolongannya maka hendaklah kita terlebih dahulu bersedia menolong hambanya, bagaiamana mungkin Allah Swt membantu kita jika kita tidak bersedia membantu yang lian 

2. Ketika kita meminta pertolongan kepada manusia maka kita bisa mengandalkannya sehingga kita tidak perlu melakukan kegiatan, tetapi ketika memohon pertolongan kepada Allah Swt, maka Allah Swt menuntut terlebih dahulu kepada kita untuk bekerja, berusaha dan setelah berusaha secara maksimal maka saat itulah pertolongan Allah Swt akan datang kepada kita.

    Oleh karena itu jika memang kita benar-benar beriman pada as-Shomad, maka kita juga harus menjadi pribadi yang ramah, memiliki sifat dan sikap dermawan serta mudah menolong dan membantu sesama dengan ikhlas, tentunya membantu dan menolong dalam hal yang diperbolehkan dan tidak dalam hal maksiat pada Allah Swt. Dengan demikian maka pasti pertolongan Allah Swt akan mudah kita raih.

4. Hikmah al-Wahid, al-Ahad dan as-Shomad

1. Asma’ul husnah al-Wahid dan al-Ahad merupakan dua nama yang saling memiliki keterkaitan makna, maka ketika kita beriman kepada keduanya dan memahaminya dengan benar maka kita akan mendapatkan hikmahnya, yaitu: 

a. Bahwa tidak ada yang menyamai dan menandingi Allah Swt, serta tidak ada yang setara dengan-Nya dalam segala segi. 

b. Allah Maha suci dari segala kekurangan dan aib. Karena kekurangan dan aib merupakan sifat para makhluk, sementara Allah Swt adalah Dzat yang memiliki sifat sempurna, agung dan mulia tanpa ada satu makhluk pun yang semisal denganNya. 

c. Wajibnya meng-Esakan Allah Swt dan ikhlas dalam beribadah, serta meyakini bahwa Allah Swt satu-satunya pencipta 

d. Merupakan bantahan terhadap orang-orang musyrik dan semua aliran sesat yang sama sekali tidak menghormati dan mengagungkan Allah Swt dengan penghormatan dan pengagungan yang semestinya 

2. as-Shomad 

adapun hikmah setelah kita belajar memahami asmaul husnah as-Shomad adalah: 

a. Tidak bermohon kecuali kepada Allah Swt. 

b. Menjadikan Allah Swt sebagai tumpuhan pertama dan utama dalam meminta semua keinginan dan hajat kita baik di dunia maupun di akhirat. 

c. Dapat menyelamatkan urusan orang lain dengan tenaga, pikiran, dan tutur kata yang baik. 

d. Berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain baik dalam urusan agama dan dunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar